173 - How to become a good writer

Norsanina.blogspot.com

Question : I want to become a good non fiction writer, can you tell me how? 
 

Becoming a good non-fiction writer involves several key steps and practices. Here's a guide to help you get started:

1. **Read Widely**: To become a good non-fiction writer, you need to read extensively within the genre. This will expose you to different writing styles, structures, and topics. Pay attention to how authors present information, engage readers, and craft compelling narratives.

2. **Identify Your Niche**: Non-fiction is a broad genre, encompassing everything from memoirs to essays to investigative journalism. Determine what subjects or topics you are passionate about or knowledgeable in, and focus on developing your expertise in those areas.

3. **Research Thoroughly**: Good non-fiction writing is grounded in solid research. Whether you're writing a biography, a historical account, or a self-help book, take the time to conduct thorough research to gather accurate information and supporting evidence for your claims.

4. **Organize Your Ideas**: Before you start writing, create an outline or a plan for your piece. This will help you organize your thoughts, structure your content logically, and ensure a coherent flow of ideas.

5. **Develop Your Writing Style**: While non-fiction writing should be clear and concise, that doesn't mean it has to be dull. Develop your own voice and style, and experiment with different techniques to make your writing engaging and compelling.

6. **Show, Don't Tell**: Use descriptive language and vivid details to bring your subject matter to life. Instead of simply stating facts, show your readers what you're talking about through anecdotes, examples, and storytelling.

7. **Edit and Revise**: Good writing is rewriting. Take the time to revise and edit your work, tightening up your prose, clarifying your arguments, and eliminating unnecessary or repetitive information.

8. **Seek Feedback**: Don't be afraid to share your work with others and seek feedback. Join writing groups, workshops, or online forums where you can get constructive criticism from fellow writers or mentors.

9. **Read Aloud**: Reading your work aloud can help you identify awkward phrasing, grammatical errors, and areas where your writing could be improved. It also allows you to gauge the rhythm and flow of your prose.

10. **Practice Regularly**: Like any skill, becoming a good non-fiction writer takes practice. Set aside dedicated time for writing regularly, even if it's just for a few minutes each day. The more you write, the better you'll get.

Remember, becoming a good non-fiction writer is a journey that takes time and dedication. Keep honing your craft, learning from both successes and failures, and don't be afraid to take risks and try new things. With persistence and hard work, you can achieve your goal of becoming a skilled non-fiction writer.

Writing a monologue about a person on the brink of success can be a powerful way to explore the emotions, challenges, and triumphs they've experienced along the way. Here's a sample monologue to get you started:

---

[Character stands on stage, facing the audience, reflecting deeply.]

You know, there's this moment... this singular moment when you can almost taste success. It's like standing at the edge of a cliff, feeling the wind whip against your face, and knowing that just one step forward will either send you soaring or send you plummeting into the abyss.

[Pauses, taking a deep breath.]

I've been teetering on that edge for what feels like a lifetime. The journey here has been anything but easy. There were days when the weight of failure pressed down on me like a ton of bricks, when self-doubt crept in like a silent thief in the night, stealing away my confidence piece by piece.

[Voice grows stronger, more determined.]

But I refused to let it break me. I refused to let the doubts and the setbacks define me. Because success isn't just about reaching the summit; it's about every stumble, every fall, and every bruise along the way. It's about resilience. It's about grit. It's about having the courage to keep going when everything inside you screams to give up.

[Pauses, reflecting.]

And now, here I am, standing on the precipice of something great. The whispers of doubt still linger, the fear of failure still nips at my heels, but I've come too far to turn back now. Because I know that beyond this moment lies the promise of something extraordinary.

[Voice swells with determination.]

So, to anyone out there who's ever felt like giving up, who's ever questioned whether it's worth it, I say this: Keep pushing. Keep fighting. Keep believing in yourself, even when no one else does. Because success isn't just a destination; it's a journey, and every step you take brings you one step closer to greatness.

[Character takes a deep breath, shoulders squared, ready to take that next step.]

And me? Well, I'm ready to soar.

[Character exits, filled with determination and purpose.]

---

Feel free to adapt and modify this monologue to fit the specific character and story you want to tell. Add personal details, anecdotes, or emotions to make it resonate more deeply with your audience. Happy writing!

Tentu saja! Berikut adalah contoh monolog tentang seseorang yang hampir mencapai kejayaan dan proses yang telah dialaminya:

---

[Character berdiri di atas pentas, menghadap penonton, merenung dengan mendalam.]

Kamu tahu, ada saat-saat seperti ini... saat yang sangat spesial ketika kamu hampir bisa merasakan kejayaan. Seperti berdiri di tepi tebing, merasakan angin menyapu wajahmu, dan mengetahui bahwa hanya dengan satu langkah maju akan membuatmu melayang atau jatuh ke dalam jurang.

[Paus, mengambil napas dalam-dalam.]

Aku telah berada di tepi itu selama yang terasa seperti seumur hidup. Perjalanan ke sini tidaklah mudah. Ada hari-hari ketika beban kegagalan menekanku seperti satu ton batu, ketika keraguan diri menyelinap masuk seperti pencuri diam-diam di malam hari, merampas kepercayaanku sedikit demi sedikit.

[Suara menjadi lebih kuat, lebih menentukan.]

Tapi aku menolak untuk dikuasai olehnya. Aku menolak untuk membiarkan keraguan dan hambatan itu mendefinisikanku. Karena kejayaan bukan hanya tentang mencapai puncak; ini tentang setiap tersandung, setiap jatuh, dan setiap memar sepanjang jalan. Ini tentang ketahanan. Ini tentang tekad. Ini tentang memiliki keberanian untuk terus maju ketika segalanya di dalam dirimu teriak agar menyerah.

[Paus, merenung.]

Dan sekarang, di sini aku berdiri, di ambang sesuatu yang besar. Desis keraguan masih ada, ketakutan akan kegagalan masih menggigit dari belakang, tetapi aku sudah terlalu jauh untuk mundur sekarang. Karena aku tahu bahwa di luar saat ini terletak janji akan sesuatu yang luar biasa.

[Suara membengkak dengan tekad.]

Jadi, kepada siapa pun di luar sana yang pernah merasa ingin menyerah, yang pernah mempertanyakan apakah ini layak, aku katakan ini: Teruslah berjuang. Teruslah bertarung. Teruslah percaya pada dirimu sendiri, bahkan ketika tidak ada yang percaya. Karena kejayaan bukan hanya tentang tujuan; ini tentang perjalanan, dan setiap langkah yang kamu ambil membawa kamu lebih dekat kebesaran.

[Paus, mengambil napas dalam-dalam, bahu tegak, siap untuk melangkah maju.]

Dan aku? Yah, aku siap untuk terbang.

[Character keluar, dipenuhi dengan tekad dan tujuan.]

---

Silakan ubah dan modifikasi monolog ini sesuai dengan karakter dan cerita yang ingin kamu sampaikan. Tambahkan detail pribadi, anekdot, atau emosi untuk membuatnya lebih dalam terasa bagi penontonmu. Selamat menulis!

Tentu saja! Berikut ini adalah contoh monolog tentang seseorang yang hampir mencapai kesuksesan dan proses yang telah dilaluinya:

---

[Character berdiri di atas panggung, menghadap penonton, merenung dengan dalam.]

Kamu tahu, ada saat-saat seperti ini... saat-saat di mana kamu hampir bisa merasakan kesuksesan itu. Seperti berdiri di tepi jurang, merasakan angin menyapu wajahmu, dan tahu bahwa hanya dengan satu langkah maju, kamu bisa melayang atau jatuh ke dalam kehampaan.

[Paus, mengambil napas dalam-dalam.]

Aku sudah berada di ambang itu selama yang terasa seperti sepanjang hidup. Perjalanan ke sini tidaklah mudah. Ada hari-hari ketika beban kegagalan menindihku seperti beban berat, ketika keraguan diri menyelinap masuk seperti pencuri di malam hari, merampas kepercayaanku sedikit demi sedikit.

[Suara menjadi lebih kuat, lebih tegas.]

Namun aku menolak untuk terpuruk. Aku menolak untuk membiarkan keraguan dan rintangan mendefinisikan diriku. Karena kesuksesan bukan hanya tentang mencapai puncak; itu tentang setiap kejatuhan, setiap kesalahan, dan setiap luka sepanjang perjalanan. Itu tentang keteguhan. Itu tentang tekad. Itu tentang memiliki keberanian untuk terus maju ketika semuanya dalam dirimu berteriak untuk menyerah.

[Paus, merenung.]

Dan sekarang, di sini aku berdiri, di ambang sesuatu yang besar. Bisikan keraguan masih ada, ketakutan akan kegagalan masih menggelayuti, tapi aku sudah terlalu jauh untuk mundur sekarang. Karena aku tahu bahwa di luar sana, di balik ambang itu, terdapat janji akan sesuatu yang luar biasa.

[Suara membengkak dengan tekad.]

Jadi, kepada siapa pun di luar sana yang pernah merasa ingin menyerah, yang pernah meragukan apakah ini semua sepadan, aku katakan ini: Teruslah berjuang. Teruslah berusaha. Teruslah percaya pada dirimu sendiri, bahkan ketika tidak ada yang percaya. Karena kesuksesan bukan hanya tentang tujuan; itu tentang perjalanan, dan setiap langkah yang kamu ambil membawa kamu lebih dekat pada kehebatan.

[Paus, mengambil napas dalam-dalam, siap untuk melangkah.]

Dan aku? Yah, aku siap untuk melayang.

[Character keluar, penuh dengan tekad dan semangat.]

---

Silakan ubah dan sesuaikan monolog ini sesuai dengan karakter dan cerita yang ingin kamu sampaikan. Tambahkan detail pribadi, anekdot, atau emosi agar lebih terasa mendalam bagi para penonton. Semoga membantu!








No comments:

Post a Comment

219 - Makna 99 Allah - Pecahan

Norsanina.blogspot.com Muhammad Al-Tanwiji dalam kitab Al-Mu’jam Al-Mufashal fi Tafsiri Gharibi Al-Qur’ani al-Karimi (2011), kata Muhaimin (...